KAMAKAMU – Pernah dengar tentang vasektomi? Ini adalah salah satu metode kontrasepsi yang cukup populer, terutama bagi pria yang ingin merencanakan keluarga, simak penjelasan dari Buya Yahya.
Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai prosedur medis yang satu ini? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Vasektomi, Apa Itu?
Vasektomi adalah prosedur bedah kecil yang dilakukan untuk mencegah kehamilan. Caranya dengan memotong atau mengikat saluran sperma yang membawa sperma dari testis ke penis. Jadi, sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Rumah Tangga Sering Cekcok? Ini Solusi Buya Yahya
Pandangan Islam tentang Kontrasepsi
Dalam Islam, kontrasepsi itu sendiri sebenarnya diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis yang menjelaskan tentang praktik azl (mengeluarkan sperma di luar vagina) yang dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi.
Buya Yahya dalam kanal YouTubenya menyebutkan bahwa bahwa setiap tindakan harus didasari kesepakatan antara suami dan istri.
“Sayidina Jabir pernah melakukan kunnan nazil wal wahyu yanzil (kontrasepsi menghindar dari kehamilan dengan cara azl mengeluarkan sperma di luar rahim).” Buya Yahya
Vasektomi, Boleh atau Tidak?
Nah, kalau vasektomi bagaimana? Buya Yahya menjelaskan bahwa vasektomi yang bersifat permanen dan menghilangkan kemampuan seorang pria untuk membuahi secara total, itu hukumnya tidak diperbolehkan.
“Kalau vasektomi tadi adalah memang betul-betul menjadikan seorang laki-laki tidak usah membuahi permanen yang sifatnya artinya sudah asal Allah saya gak pengin punya anak lagi sudah B menjamin anakku bakal hidup dan gede semuanya tak tahu mati semuanya Mak Pak Yuk jangan mendahului Allah deh.” ujar Buya Yahya
Kenapa tidak boleh?
Mendalui kehendak Allah
Dengan melakukan vasektomi secara permanen, kita seolah-olah sudah menentukan sendiri kapan dan berapa banyak anak yang akan kita miliki. Padahal, jumlah dan jenis anak adalah ketentuan Allah SWT.
Tidak ada alasan darurat
Berbeda dengan wanita yang mungkin perlu melakukan tindakan sterilisasi karena alasan medis, pria umumnya tidak memiliki alasan darurat untuk melakukan vasektomi.
Pertimbangan Lain
Selain aspek agama, ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan vasektomi:
Kesehatan
Konsultasikan dengan dokter mengenai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi setelah prosedur vasektomi.
Psikologis
Pastikan kamu dan pasangan sudah siap dengan keputusan ini secara emosional.
Hubungan rumah tangga
Diskusikan dengan pasangan mengenai alasan dan tujuan melakukan vasektomi.
Vasektomi adalah pilihan pribadi yang harus dipertimbangkan secara matang. Meskipun ada beberapa pendapat yang membolehkan, mayoritas ulama menyatakan bahwa vasektomi yang bersifat permanen dan menghilangkan kemampuan seorang pria untuk membuahi secara total adalah tidak diperbolehkan dalam Islam.*