KAMAKAMU – Shalat Witir merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Pelaksanaannya merupakan amalan yang tak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya.
Banyak ulama menegaskan pentingnya salat ini sebagai bagian dari ibadah malam. Dalam sebuah ceramah, Buya Yahya menjelaskan tentang waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan shalat Witir, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Doa Ini Tidak Boleh Dibaca Setelah Sholat, Kata Buya Yahya
Salat Witir Setelah Shalat Isya
Secara umum, shalat Witir dapat dikerjakan setelah shalat Isya hingga menjelang Subuh.
Dengan demikian, umat Muslim memiliki waktu yang cukup luas untuk melaksanakannya.
Banyak yang beranggapan bahwa Witir bisa dilakukan kapan saja dalam rentang waktu tersebut.
Namun, Rasulullah SAW memberikan panduan yang lebih spesifik mengenai waktu terbaik untuk melaksanakannya.
Rasulullah SAW bersabda, “Jadikanlah akhir dari shalat malam kalian dengan shalat Witir,” yang diriwayatkan dari hadits Ibnu Umar. Hal ini menunjukkan bahwa shalat Witir sebaiknya menjadi penutup dari rangkaian ibadah malam.
Anjuran Buya Yahya Tentang Waktu Utama
Buya Yahya menjelaskan waktu yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.
Buya Yahya juga mengutip contoh dari Rasulullah SAW yang biasanya melaksanakan shalat Witir 11 rakaat setelah bangun tidur di akhir malam.
“Jika kalian merasa yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir, maka lakukanlah Witir setelah tidur,” ucap Buya Yahya sebagaimana dikutip Kamakamu.com dari kanal YouTube Buya Yahya pada 5 September 2024.
Namun, bagi mereka yang merasa khawatir tidak dapat bangun di waktu tersebut, Witir tetap sah dilakukan sebelum tidur.
Kelonggaran Bagi yang Sulit Bangun
Tidak semua orang mampu bangun di sepertiga malam terakhir karena berbagai alasan seperti kelelahan atau pekerjaan.
Buya Yahya menekankan bahwa bagi mereka yang sulit bangun di waktu tersebut, shalat Witir tetap dapat dilakukan setelah Isya sebelum tidur, dan tetap mendapatkan pahala.
“Nabi SAW menganjurkan untuk menjadikan Witir sebagai penutup malam, namun bukan berarti kesempatan untuk melaksanakannya tertutup jika dilakukan lebih awal,” tambahnya.*