Prabowo Sebut Lagi Nilai 11 dari 100 dari Anies di Kongres PAN

  • Bagikan
Kolase Foto Anies Baswedan Kiri dan Prabowo Subianto Kanan
Kolase Foto Anies Baswedan Kiri dan Prabowo Subianto Kanan

KAMAKAMU – Pada Sabtu, 24 Agustus 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan pidato penutup di Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta.

Dalam pidato ini, Prabowo menyoroti pentingnya kekuasaan dalam politik, namun ia juga mengingatkan bahaya jika seseorang terlalu haus akan kekuasaan.

Prabowo menegaskan bahwa politik adalah alat untuk memperbaiki kehidupan rakyat.

Pertolongan Pertama Mobil yang Terendam Banjir

“Politik adalah suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat,” ucapnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa pihak yang terlalu haus akan kekuasaan dapat merugikan masyarakat, terutama jika kekuasaan itu diatur oleh kekuatan di luar kepentingan rakyat.

Nilai 11 dari 100 Anies Disinggung Lagi

Prabowo juga menanggapi kritik mengenai nilai 11 dari 100 yang pernah diberikan kepadanya dalam debat capres 2024 oleh Anies Baswedan.

Meskipun tidak menyebut nama, ia dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam.

“Saya diberi nilai 11, enggak apa-apa,” ujarnya dengan nada ringan, seraya menambahkan bahwa dukungan rakyat jauh lebih penting.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menekankan pentingnya kerukunan di antara pemimpin, mengingat sejarah Indonesia yang sering diganggu oleh kekuatan asing.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap bersatu dan menghindari perpecahan, sebuah pesan yang disambut meriah oleh para kader PAN.

Hubungan dengan Jokowi dan Dukungan PAN

Prabowo kemudian menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo tetap harmonis meskipun isu keretakan sempat mencuat.

Ia menepis spekulasi tersebut dengan menegaskan bahwa keduanya mampu bekerja sama demi kepentingan rakyat Indonesia.

“Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, retak di mana retaknya?” ujarnya dengan nada heran.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PAN yang setia mendukungnya dan Partai Gerindra.

“Terima kasih PAN,” ucapnya dengan tulus, yang langsung disambut sorakan dan tepuk tangan dari para kader PAN.

Prabowo mengakui bahwa meskipun pernah mengalami kekalahan dalam pemilihan, dukungan PAN tidak pernah surut, bahkan saat ia gagal empat kali dalam mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden.

Prabowo menjelaskan bahwa dalam dunia politik, kekuasaan memang diperlukan untuk menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Namun, ia memperingatkan bahwa keinginan untuk berkuasa yang terlalu besar bisa menjadi bumerang.

“Politik harus dijalankan dengan niat untuk memperbaiki kehidupan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengkritik pihak-pihak yang berusaha membeli kekuasaan atau mengaturnya dengan cara yang tidak benar, menyebut bahwa hal ini dapat merusak bangsa.

“Mereka yang terlalu haus kekuasaan, ini yang bisa mengganggu dan bahkan merugikan suatu bangsa,” tambahnya.

Menanggapi nilai 11 dari 100 yang diberikan oleh Anies Baswedan, Prabowo menunjukkan sikap besar hati.

Ia menyatakan bahwa seorang pemimpin harus berani menghadapi kritik tanpa menyimpan dendam.

Prabowo pun menyebutkan bahwa rakyat telah memberikan dukungan yang kuat kepadanya, dengan hasil pemilihan yang menunjukkan mayoritas memilihnya sebagai presiden.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan pentingnya kerjasama yang harmonis antara pemimpin.

Ia mengingatkan bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang dapat bekerja sama dan saling mendukung, bukan yang saling menjatuhkan.

Dalam konteks ini, ia memuji hubungan baiknya dengan Presiden Jokowi, meskipun mereka pernah berada di kubu yang berlawanan pada Pilpres 2014 dan 2019.

Kesetiaan PAN dan Perjuangan Prabowo

Pada kesempatan ini, Prabowo mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada PAN atas kesetiaannya dalam mendukungnya dan Partai Gerindra.

Ia mengakui bahwa meskipun dirinya pernah gagal dalam empat pemilihan, dukungan PAN tidak pernah pudar.

“Terima kasih atas kesetianmu, terima kasih atas engkau yang selalu berada di sebelahku,” ucapnya dengan penuh rasa syukur.

Prabowo mengakhiri pidatonya dengan pesan bahwa kerukunan dan kesatuan di antara pemimpin adalah hal yang sangat didambakan oleh rakyat.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76 ÷ 38 =
Powered by MathCaptcha