KAMAKAMU – Pernah kepikiran gimana caranya supaya yayasan yang kamu kelola bisa terus berjalan dan memberikan dampak positif? Salah satu kunci utamanya adalah pengelolaan keuangan yang sehat. Sayangnya, banyak yayasan yang seringkali menghadapi sejumlah masalah finansial. Nah, di artikel ini kita akan bahas 8 masalah keuangan yang sering dialami yayasan dan cara mengatasinya. Simak baik-baik ya!
Mendagri Sepakat Rencana Prabowo DPRD Pilih Kepala Daerah
1. Kekurangan Dana
Siapa sih yang gak butuh dana? Yayasan juga butuh dana yang cukup untuk menjalankan program-programnya. Masalahnya, mencari dana itu gak semudah membalik telapak tangan. Jangan menyerah! Kamu bisa coba beberapa cara seperti kampanye di media sosial untuk menarik perhatian donatur potensial, mengadakan webinar untuk berbagi ilmu dan sekaligus mempromosikan yayasan kamu, membuat merchandise unik yang bisa dijual untuk mengumpulkan dana, atau menyelenggarakan event online seperti kuis atau lelang.
2. Pengelolaan Keuangan yang Amburadul
Pengelolaan keuangan yang buruk bisa menjadi bumerang bagi yayasan. Kalau gak transparan dan akuntabel, donatur pasti akan ragu untuk memberikan dana. Solusinya adalah memastikan transparansi dengan mencatat semua transaksi keuangan secara jelas dan mudah diakses, serta membuat laporan keuangan yang lengkap dan rutin.
3. Terlalu Bergantung pada Satu Sumber Dana
Nggak baik banget kalau yayasan hanya mengandalkan satu sumber dana. Kalau sumber dana itu tiba-tiba menghilang, yayasan kamu bisa kolaps. Oleh karena itu, diversifikasi sumber dana sangat penting. Kamu bisa mencari sumber dana lain seperti donasi individu, corporate social responsibility (CSR), atau grant.
4. Pengalokasian Dana yang Nggak Tepat Sasaran
Seringkali, dana yang sudah terkumpul justru nggak digunakan secara efektif. Akibatnya, tujuan yayasan jadi nggak tercapai. Solusinya adalah dengan perencanaan yang matang, membuat rencana anggaran yang detail, dan melakukan evaluasi secara berkala.
5. Kurangnya Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Tanpa adanya pengawasan yang ketat, dana yayasan bisa disalahgunakan. Selain itu, laporan pertanggungjawaban yang kurang jelas juga bisa membuat donatur kehilangan kepercayaan. Lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan aturan dan buat laporan pertanggungjawaban yang mudah dipahami serta mencakup semua aspek kegiatan yayasan.
6. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM yang berkualitas sangat penting untuk mengelola keuangan yayasan. Sayangnya, banyak yayasan yang kekurangan SDM yang memiliki pengetahuan di bidang keuangan. Solusinya adalah dengan memberikan pelatihan kepada tim keuangan untuk meningkatkan kapasitas mereka dan menjalin kerjasama dengan pihak eksternal seperti konsultan keuangan.
7. Mindset yang Kurang Mendukung
Mindset atau pola pikir juga berperan penting dalam pengelolaan keuangan yayasan. Jika tim yayasan memiliki mindset yang negatif atau kurang terbuka terhadap perubahan, akan sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendorong setiap anggota tim untuk terus belajar dan berkembang.
Mengelola keuangan yayasan memang bukan perkara mudah. Namun, dengan perencanaan yang matang, pengelolaan yang baik, dan dukungan dari semua pihak, yayasan kamu bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat. Ingat, dana yang kamu kelola adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan.*