KAMAKAMU – Dalam dunia bisnis Multi Level Marketing (MLM), tidak semua perusahaan memiliki sistem yang sehat dan berkelanjutan.
Agar kamu tidak terjebak dalam skema yang merugikan, Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) telah menetapkan delapan indikator penting untuk menilai kredibilitas MLM yang kamu ikuti.
Yuk, simak panduan ini agar kamu bisa mengambil keputusan dengan bijak.
Teknik Neuromarketing yang Bikin Pembeli Auto Beli
1. Periksa Legalitas Perusahaan
Dilansir dari YouTube Tom MC Ifle Hal pertama yang harus kamu pastikan adalah legalitas perusahaan.
Cek apakah perusahaan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL).
Selain itu, pastikan produk yang ditawarkan telah mendapatkan izin dari badan terkait seperti BPOM atau Kementerian Kesehatan.
2. Pastikan Produk yang Dijual Nyata dan Layak
Sebuah MLM yang kredibel harus memiliki produk yang nyata, layak, dan bisa digunakan.
Produk tersebut harus memiliki manfaat jelas bagi konsumen dan bukan sekadar alat untuk menarik anggota baru.
3. Fokus pada Penjualan Produk, Bukan Peringkat
MLM yang sehat berfokus pada penjualan produk, bukan hanya perekrutan anggota.
Jika sistemnya lebih mengutamakan peringkat dan jenjang keanggotaan dibandingkan penjualan, maka ada kemungkinan besar sistem tersebut tidak berkelanjutan.
4. Komisi Dibayar Berdasarkan Penjualan Produk
Pastikan bahwa komisi yang kamu dapat berasal dari penjualan produk, bukan dari biaya pendaftaran anggota baru.
Skema yang lebih menitikberatkan pada uang pendaftaran cenderung masuk dalam kategori MLM bodong.
5. Bisa Menghasilkan Uang Tanpa Merekrut Anggota Baru
Ciri MLM yang sehat adalah anggotanya tetap bisa mendapatkan penghasilan meskipun tidak merekrut anggota baru.
Jika penghasilan hanya bisa didapat dari rekrutmen, maka kemungkinan besar bisnis tersebut tidak berkelanjutan.
6. Adanya Kebijakan Pengembalian Produk
Sebuah perusahaan MLM yang terpercaya biasanya memiliki kebijakan retur yang wajar.
Jika produk yang dijual tidak laku atau mendekati masa kedaluwarsa, harus ada sistem pengembalian yang jelas.
7. Produk Memiliki Harga Pasar yang Wajar
Pastikan harga produk yang dijual dalam sistem MLM tidak terlalu mahal dibandingkan harga pasaran untuk produk sejenis.
Harga yang terlalu tinggi bisa menjadi tanda bahwa perusahaan lebih fokus pada perekrutan anggota daripada penjualan produk.
8. Alasan Jelas untuk Membeli Produk
Terakhir, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah produk ini benar-benar bermanfaat?
Apakah ada alasan yang kuat bagi orang untuk membeli dan menggunakannya secara rutin?
Produk yang baik akan memiliki basis pelanggan yang loyal, bukan hanya sekadar anggota MLM.
Dengan memahami dan menerapkan delapan indikator di atas, kamu bisa lebih cermat dalam memilih bisnis MLM yang aman dan berkelanjutan.
Jangan sampai kamu terjebak dalam sistem yang merugikan dan berpotensi merugikan orang lain. Pilihlah MLM yang benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak.*