7 Alasan Nyicil Motor Malah Bikin Rungkad

  • Bagikan
Ilustrasi nyicil motor Freepik
Ilustrasi nyicil motor / Freepik

KAMAKAMU – Cicilan motor sering kali dianggap solusi cepat untuk memiliki kendaraan. 

Namun, banyak yang tidak sadar bahwa ini adalah keputusan keuangan yang salah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa nyicil mode kendaraan ini sebenarnya lebih merugikan dibandingkan cicilan mobil atau rumah.

5 Rekomendasi Mobil Hybrid Irit Bensin

1. Bunga Tinggi di Cicilan

Dilansir Kamakamu.com dari TikTok Baru Punya Mobil pada 10 September 2024, membandingkan bunga dengan mobil atau rumah, jelas terlihat perbedaannya.

Cicilan mobil biasanya memiliki bunga sekitar 6% per tahun, bahkan bisa lebih rendah. Sedangkan, bunga cicilan rumah berkisar antara 8-11% per tahun.

Di sisi lain, cicilan motor memiliki bunga yang mengejutkan, yaitu mencapai 25-30% per tahun.

Bunga ini tidak ditampilkan secara tahunan, melainkan bulanan, misalnya 2,5% per bulan, yang jika dikalikan 12 menjadi sekitar 30% per tahun.

2. Beban Cicilan yang Membengkak

Bayangkan jika kamu membeli motor seharga Rp20 juta dengan bunga 25% per tahun dan mencicilnya selama dua tahun.

Artinya, bunganya sudah mencapai setengah dari harga motor, yaitu Rp10 juta. Jika tenornya tiga tahun dengan bunga 30%, maka total bunganya hampir mencapai 90% dari harga asalnya.

Ini berarti, kamu seperti membayar dua kali lipat dari harga asli motor tersebut.

3. Perbandingan dengan Cicilan Mobil

Sekarang, bandingkan dengan cicilan mobil. Perhitungan menunjukkan bahwa dengan bunga cicilan mobil sebesar 6% per tahun dan tenor lima tahun, konsumen membayar bunga sebesar 30% dari harga mobil selama masa cicilan.

Dibandingkan dengan cicilan motor, total bunga yang dibayarkan jauh lebih rendah meskipun jangka waktu cicilannya lebih panjang.

4. Cicilan Rumah yang Lebih Masuk Akal

Jika kita berbicara soal cicilan rumah, tenornya bisa mencapai 15 hingga 25 tahun.

Meski bunganya bisa sedikit lebih tinggi, sekitar 8-11% per tahun, total biaya cicilan rumah tetap lebih rasional dibandingkan cicilan motor yang tenornya hanya dua atau tiga tahun dengan bunga yang jauh lebih tinggi.

5. Penyebab Bunga Cicilan Tinggi

Salah satu alasan mengapa bunga cicilan motor sangat tinggi adalah karena masyarakat sering tidak peduli dengan besaran bunga.

Banyak yang hanya menanyakan berapa DP (down payment) dan angsuran per bulan tanpa mempertimbangkan bunga total yang harus dibayar.

Selain itu, harga motor yang lebih murah membuat cicilannya terlihat kecil, padahal bunganya sangat besar.

6. Persyaratan Cicilan yang Mudah

Alasan lainnya adalah persyaratan yang sangat mudah.

Kamu hanya perlu KTP dan KK untuk bisa mengajukan cicilan motor, dengan DP yang relatif rendah, bahkan hanya Rp500 ribu sudah bisa membawa pulang motor.

Hal ini membuat risiko bagi penyedia kredit menjadi tinggi, karena banyak yang gagal membayar cicilan.

7. Risiko Tinggi bagi Penyedia Kredit

Karena persyaratan yang longgar, penyedia kredit juga menanggung risiko yang tinggi. Mereka tidak memeriksa pekerjaan atau kondisi finansial calon pembeli dengan cermat. 

Akibatnya, tingkat gagal bayar menjadi lebih tinggi, dan ini yang mendorong mereka untuk menetapkan bunga yang lebih tinggi.

Nyicil motor mungkin terlihat mudah di awal, tetapi beban bunga yang tinggi membuatnya menjadi pilihan yang sangat merugikan.

Jika kamu masih berencana membeli motor, pertimbangkan untuk menabung dan membelinya secara tunai atau memilih motor bekas.

Ini akan membantu kamu menghindari beban keuangan yang tidak perlu dan membuat keputusan keuangan yang lebih bijak.

Sebelum mengambil keputusan untuk mencicil motor, pikirkan baik-baik. Hitung bunga dan total cicilan yang akan kamu bayar.

Jangan hanya terfokus pada DP dan cicilan bulanan yang terlihat kecil, tetapi perhatikan juga bunga tahunan yang akan menambah beban keuanganmu.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

49 − = 48
Powered by MathCaptcha