KAMAKAMU – Banyak anak muda yang merasa kesulitan menabung dengan alasan gaji yang masih tergolong kecil.
Padahal, menabung itu penting sebagai persiapan masa depan. Artikel ini akan memberikan tips praktis bagaimana kamu bisa tetap menabung, sekecil apapun penghasilanmu.
Menabung dengan Gaji Kecil? Kenapa Tidak!
Banyak dari kita, terutama di usia awal karir, seringkali merasa penghasilan pas-pasan bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk menabung.
3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan dalam Menjalankan Konsep Frugal Living
Alhasil, muncul pemikiran “nanti saja kalau gaji sudah besar baru menabung”. Padahal, menunda kebiasaan baik ini bisa jadi bumerang di kemudian hari.
Samuel dan Claudia, pasangan suami istri yang juga memulai karir dari gaji fresh graduate, berbagi tips jitu agar kamu tetap bisa menabung meski dengan penghasilan yang belum seberapa sebagaimana dilansir dari YouTube Samuel & Claudya.
Mulai dari Nominal Kecil, Bangun Kebiasaan Besar
Langkah pertama dan terpenting adalah memulai dengan nominal yang kecil. Jangan minder jika kamu hanya bisa menyisihkan 5% atau 10% dari gaji.
Justru, fokus utama di awal adalah membangun kebiasaan menabung itu sendiri.
Samuel menekankan bahwa di tahap awal, jangan terlalu fokus pada berapa banyak keuntungan yang akan didapat, melainkan pada bagaimana menata pengeluaran bulanan agar lebih terstruktur.
Dengan begitu, kamu akan memiliki alokasi dana untuk tabungan setiap bulannya, bahkan dari gaji 3 juta rupiah sekalipun.
Ingat, ini bukan soal cepat kaya, tapi tentang membangun fondasi keuangan yang sehat.
Otomatisasi Tabungan untuk Disiplin yang Konsisten
Selanjutnya, bagi kamu yang merasa kesulitan untuk mendisiplinkan diri dalam menabung secara manual, metode menabung otomatis bisa menjadi solusi.
Caranya, atur transfer otomatis dari rekening gajimu ke rekening tabungan setiap kali gajian. Kamu bisa menentukan sendiri nominalnya.
Claudia menambahkan, sistem ini seperti “menabung paksa” yang efektif untuk menghindari godaan pengeluaran impulsif.
Bahkan, ia menyarankan untuk mengalihkan sebagian dana ke instrumen investasi jangka panjang seperti deposito berjangka.
Hindari Godaan Pengeluaran Impulsif yang Merugikan
Pengeluaran impulsif menjadi musuh utama bagi siapa pun yang ingin menabung, tak terkecuali mereka yang bergaji kecil.
Untuk mengatasi hal ini, Samuel dan Claudia memiliki sistem check and balance. Mereka saling mengetahui pengeluaran masing-masing.
Claudia juga memilih untuk tetap menggunakan kartu kredit dengan limit kecil, sebagai batasan agar tidak terjerumus dalam pembelian yang tidak perlu.
Intinya, ciptakan sistem yang menjauhkanmu dari berbagai macam godaan konsumtif.
Manfaatkan Promo dan Diskon dengan Bijak
Sebagai langkah cerdas untuk menghemat, jangan ragu memanfaatkan berbagai promo dan diskon yang tersedia.
Di awal pernikahan, Samuel dan Claudia aktif mencari promo di berbagai platform untuk kebutuhan sehari-hari hingga makan di luar.
Namun, penting untuk diingat, jangan sampai kamu membeli barang hanya karena promo, padahal sebenarnya tidak dibutuhkan.
Prioritaskan kebutuhan dan bandingkan harga sebelum memutuskan untuk membeli, bahkan saat ada diskon menarik.
Jangan Lupakan Potensi Penghasilan Tambahan
Selain menata pengeluaran dan menabung dari gaji utama, mencari penghasilan tambahan juga merupakan langkah penting untuk mencapai kebebasan finansial jangka panjang.
Manfaatkan berbagai keterampilan dan kreativitas yang kamu miliki.
Kamu bisa mencoba kerja freelance, berjualan online, atau bahkan mengembangkan hobi menjadi sumber pendapatan.
Samuel mengingatkan bahwa karirmu adalah tanggung jawabmu sendiri.
Jika kamu merasa tidak berkembang di tempat kerjamu saat ini, jangan ragu untuk mencari peluang lain yang lebih menjanjikan.*
