KAMAKAMU – Kamu lagi mencari ide usaha yang cepat menghasilkan uang? Nah, kali ini kita akan bahas 3 usaha ternak yang tidak hanya cepat panen, tapi juga bisa memberikan kamu keuntungan minimal Rp 300 ribu per-hari.
Bahkan, salah satu ide bisnis ini bisa menghasilkan hingga ratusan juta rupiah per bulan, lho! Yuk, simak artikel ini sampai selesai!.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis yang Laku Setiap Hari, Keuntungan Bersih Rp400 Ribu
1. Ternak Ikan Gabus

Apa itu Ikan Gabus?
Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang dikenal dengan rasa dagingnya yang khas, selain itu ikan gabus juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Dilansir dari Halodoc dalam 1 ekor ikan gabus terdapat protein, asam amino, lemak omega 3 dan albumin yang tinggi.
Ternak ikan yang satu ini punya potensi keuntungan yang luar biasa. Dilansir dari YouTube Inspirasi Pagi selain populer karena manfaat kesehatannya seperti mempercepat penyembuhan luka, ikan gabus juga menjadi bahan baku kapsul albumin yang laris manis di berbagai marketplace.
Potensi Cuan Ikan Gabus Tembus Rp2,3 Miliar
Berdasarkan pantauan tim Kamakamu.com, kapsul ikan gabus yang dijual Rp230 ribu per botol bisa laku hingga 10 ribu botol di marketplace. Itu artinya omzet mencapai Rp2,3 miliar!
Cara Memulai Ternak Ikan Gabus
Untuk memulai, kamu membutuhkan beberapa persiapan yang harus dilakukan diantaranya:
1. Menyediakan Kolam
Kolam merupakan aspek penting yang harus disiapkan karena kolam merupakan tempat ikan gabus hidup.
Jenis Kolam
Kamu bisa memilih jenis kolam tanah jika memungkinkan karena di dalam kolam tanah Ikan Gabus bisa mudah beradaptasi di lingkungan yang lebih alami.
Selain itu, kamu juga bisa memilih kolam terpal sebagai alternatif apabila modal kamu terbatas, kolam terpal merupakan solusi untuk keterbatasan lahan.
Pilihan lainnya, kamu bisa menggunakan kolam beton dengan kelebihan mudah dikontrol kualitas airnya. Namun kamu perlu menyiapkan modal lebih banyak karena harus membangun kolam.
Ukuran Kolam
Untuk kamu yang baru merintis bisa memulai dengan kolam yang berukuran 2×3 meter dengan kedalaman 60 hingga 100 cm. Namun, jika modalmu cukup besar, bisa dengan skala yang lebih besar.
Persiapan Kolam
Apabila kamu menggunakan kolam tanah maka kamu harus dikeringkan terlebih dahulu hal itu untuk membersihkan hama atau predator yang bisa mengganggu siklus hidup Ikan gabus. Setelah itu, kamu juga bisa menggunakan dolomit untuk memperbaiki kualitas pH dan kesuburan tanah.
Langkah selanjutnya adalah mengisi ari kolam dengan ketinggian 40 – 60 cm, lalu biarkan air tersebut tanpa Ikan selama 5 sampai 7 hari.
2. Menyiapkan Bibit Berkualitas
Ikan gabus yang berkualitas tergantung pada bibitnya. Maka mempersiapkan bibit yang bagus harus dilakukan sejak awal. Ciri bibit yang bagus diantaranya:
- Aktif saat berenang dan responsif terhadap gerakan
- Tidak cacat secara fisik dan tidak berpenyakit
- Ukuran biasanya 5 – 7 cm saat ditebar
- Diperoleh dari tempat yang terpercaya
3. Memilih Pakan yang Cocok
Pakan adalah aspek yang krusial dari Ikan Gabus, sebab untuk memiliki ikan gabus yang berkualitas diperlukan pakan yang bagus. Jika kamu bingung bisa menggunakan dua jenis pakan diantaranya:
Pakan Alami
Cacing, ikan kecil, serangga air, keong menjadi pilihan yang bagus untuk tahap awal. Hal itu disebabkan pakan tersebut lebih alami dan murah namun kekuranganya dari jumlah dan kandungan gizinya sulit untuk dikontrol.
Pakan Buatan
Kamu bisa memilih pakan khusus ikan predator dengan kandungan protein yang tinggi, minimal penggunaan pakan sebesar 30%. Kelebihan dari pakan ini lebih praktis, gizi seimbang dan mudah disimpan dalam jangka panjang.
4. Manajemen Air
Untuk memicu pertumbuhan ideal dari ikan gabus kamu perlu mengontrol kualitas air. Air yang berkualitas sekurang-kurangnya memiliki pH 6,5 – 8 dengan suhu berkisar 26 hingga 30 derajat celcius. Selain itu pastikan kandungan oksigen yang cukup.
Sirkulasi air juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen air, pastikan air diganti sebagian berkisar 20 – 30% setiap 7 – 10 hari tergantung dengan tingkat kekeruhan air.
Menambahkan tanaman air seperti eceng gondok juga bisa dilakukan untuk menjaga suhu dan kualitas air secara alami.
Modal Ternak Ikan Gabus
- Kolam: Rp700.000
- Bibit: Rp250.000
- Pakan: Rp900.000
- Obat dan Perawatan: Rp100.000
- Jumlah total Rp1.950.000
Modal di atas bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi setiap orang karena berbeda hitunganya jika sudah memiliki kolam sendiri.
Setelah 3 hingga 4 bulan, ikan gabus ini akan siap untuk dipanen rata-rata berat dari ikan gabus 200 hingga 250 gram per-ekor.
Apabila kamu bisa panen 100 kg dengan harga jual Rp35 ribu hingga 50 ribu per-kg, maka potensi keuntungan bisa mencapai Rp3.500.000 hingga Rp5.000.000.
Jika dikurangi modal tadi, maka kamu akan untung sebesar Rp3.050.000.
Baca Juga: Cara Beternak Ayam Kampung Umbaran di Desa
2. Ternak Burung Walet

Kalau kamu punya modal lebih besar, bisa mencoba berternak burung walet. Usaha ini memang membutuhkan gedung khusus yang dilengkapi dengan alat pemikat seperti suara burung walet, tapi hasilnya sepadan.
Untuk kamu yang tertarik di bisnis ini setidaknya mempersiapkan beberapa hal di bawah ini.
1. Gedung Walet
Kamu harus menyiapkan gedung dengan ukuran minimal 4 x 6 meter satu lantai, namun yang idealnya 2 hingga 3 lantai untuk menambah volume dan kelembaban udara.
Selain itu, gunakan bahan bangunan seperti bata merah, beton dan pastikan atap dibuat miring dengan bahan panas seperti seng lapis alumunium atau bahkan genteng.
Dari aspek pencahayaan buat lubang ventilasi kecil, tidak terlalu terang dengan lubang masuk yang berukuran 20 x 30 cm di bagian atas gedung dengan menghadap ke timur atau utara.
Sementara di bagian ruang dalam, pastikan dinding dicat gelap dan memasang sirip atau papan tempat menempel sarang dengan jarak sirip 30 – 40 cm.
2. Pengaturan Suhu dan Kelembaban
Pastikan suhu ruangan berada di angka 26 – 29 derajat celcius dengan kelembaban 80 hingga 90 %. Beberapa cara untuk menjaga suhu dan kelembaban diantaranya menggunakan ember air atau kolam kecil di dalam gedung.
3. Jenis Suara Pemikat Walet
Ada 3 jenis suara yang bisa memikat walet untuk datang diantaranya suara tarik (attacing sound), suara inap (in house sound) yang diputar terus di dalam gedung agar walet nyaman. Terakhir roaming sound untuk memikat walet yang datang terbang malam hari agar populasinya meningkat.
Ada seorang pengusaha yang berhasil dalam bisnis ini diantaranya, Haji Anang, seorang peternak sukses yang bisa memanen hingga 50 kg sarang walet setiap empat bulan.
Itu berarti omzetnya bisa mencapai Rp700 juta per panen. Walaupun ada tantangan seperti hama tikus, kecoa, dan semut, semua itu bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.
3. Ternak Bebek Hibrida

Terakhir, kamu bisa mencoba ternak bebek hibrida. Bisnis ini menjanjikan karena permintaan daging bebek yang stabil, baik di restoran maupun warung makan pinggir jalan.
Budidaya bebek hibrida ini bsa dimulai dengan menyiapkan kandang yang bersih dan nyaman dengan ventilasi yang cukup dan fasilitas pakan dan minum yang memadai.
Jangan lupa gunakan bibit DOD alias Day Old Duck yang berkualitas dan terpercaya agar bebek sehat dan aktif.
Kesehatan tetap dijaga dengan memberikan vitamin dan antibiotik bila diperlukan untuk mencegah penyakit berap putih, snot atau bahakan lumpuh akibat kekurangan nutrisi.
Jika seluruh aspek ini diperhatikan maka bebek bisa dipanen dalam waktu sekitar 45 hari.
Salah satu contoh sukses adalah Muhammad Yasin dari Gunung Sindur, Bogor, yang awalnya memulai dengan 500 ekor bebek dan kini memiliki 3.000 ekor.
Modal awal untuk membeli 1.000 ekor bibit bebek (DOD) sekitar Rp 11 juta. Setelah 30-40 hari, bebek tersebut bisa dijual seharga Rp50 ribu per ekor.
Keuntungan bersihnya sekitar Rp10 juta per panen setelah dikurangi biaya pakan dan operasional.
Jangan Lupakan Riset
Apapun jenis usaha ternak yang kamu pilih, riset dan manajemen yang baik adalah kunci kesuksesan dalam berbisnis.
Pastikan kamu memahami kebutuhan ternak, mulai dari pakan, kebersihan kandang, hingga pengendalian hama.
Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.
3 ide usaha ternak ini bukan hanya cepat panen, tapi juga punya potensi keuntungan yang besar.
Mulai dari ikan gabus, burung walet, hingga bebek hibrida, semuanya bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.*