11 Teknik Sense of Urgency untuk Memaksa Konsumen Membeli

  • Bagikan
Ilustrasi memaksa konsumen Freepik Cookie Studio
Ilustrasi memaksa konsumen Freepik Cookie Studio

KAMAKAMU – Salah satu teknik pemasaran yang terbukti efektif dalam dunia bisnis adalah menciptakan sense of urgency. Strategi ini membuat konsumen merasa harus segera membeli atau datang ke outlet tanpa menunda waktu. Teknik ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan total check (TC), menjaga sales store outlet (SSS), serta membangun loyalitas pelanggan. Berikut ini adalah 11 teknik sense of urgency yang dapat diterapkan dalam bisnis.

10 Cara Menangani Komplain Konsumen dengan Efektif

1. Limited Offer

Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Penawaran terbatas merupakan strategi ampuh untuk menciptakan urgensi. Keterbatasan ini bisa dalam bentuk batas waktu, jumlah produk, atau jam operasional. Contohnya, promo hanya berlaku dari tanggal 1 hingga 10, atau hanya tersedia 30 porsi setiap hari. Strategi ini bisa diterapkan secara berkala dengan variasi program agar konsumen tetap tertarik.

2. New Product Launching (NPL)

Peluncuran produk baru dapat mendorong konsumen lama maupun baru untuk berkunjung. NPL yang menarik harus memiliki wow factor yang kuat agar konsumen penasaran. Perencanaan yang matang sangat diperlukan, misalnya dengan menjadwalkan NPL setiap tiga hingga empat bulan sekali.

3. Special Offer

Menawarkan promo spesial yang sulit ditolak adalah cara lain untuk menciptakan sense of urgency. Contohnya, setiap pembelian Rp100.000 bisa mendapatkan tiramisu seharga Rp5.000 atau diskon 20% untuk pembelian minimal Rp150.000. Strategi ini juga bisa diterapkan untuk pelanggan loyal atau melalui aplikasi pemesanan online.

4. Daily Habit

Menyediakan fasilitas yang mendukung kebiasaan harian konsumen dapat membuat mereka datang kembali. Misalnya, menyediakan colokan listrik dan Wi-Fi bagi pelajar dan pekerja, atau musala bagi konsumen yang ingin beribadah. Fasilitas ini harus sesuai dengan target pasar dan kebutuhan pelanggan.

5. Community Involvement

Bekerja sama dengan komunitas dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Kolaborasi dalam bentuk event atau promo khusus komunitas dapat menarik lebih banyak pengunjung. Contohnya, kafe yang bekerja sama dengan komunitas olahraga dapat menyediakan diskon khusus bagi anggotanya setelah mereka beraktivitas.

6. Facility

Memiliki fasilitas tertentu juga bisa memaksa konsumen untuk datang. Contohnya, toilet di minimarket sering menjadi alasan orang berhenti, dan akhirnya membeli sesuatu. Fasilitas tambahan seperti area bermain anak, tempat parkir luas, atau Wi-Fi gratis juga bisa menjadi daya tarik.

7. FOMO Program

Fear of Missing Out (FOMO) adalah strategi yang membuat konsumen tidak ingin ketinggalan sesuatu. Misalnya, program hadiah emas dalam dessert atau promo diskon berdasarkan usia seperti yang pernah dilakukan oleh beberapa restoran ternama. Teknik ini terbukti efektif dalam meningkatkan traffic.

8. Special Experience

Pengalaman unik dan berkesan dapat membuat pelanggan ingin kembali. Layanan pelanggan yang luar biasa, program rutin, atau konsep unik dalam bisnis bisa meningkatkan loyalitas. Contohnya, restoran dengan konsep dinner in the dark yang menawarkan pengalaman makan berbeda dari biasanya.

9. Exclusivity

Eksklusivitas dapat menjadi daya tarik tersendiri. Konsumen akan merasa istimewa jika mereka menjadi bagian dari sesuatu yang terbatas. Contohnya, restoran dengan jumlah kursi terbatas yang selalu penuh dalam waktu singkat atau restoran yang hanya bisa diakses dengan NFT membership.

10. Special Event

Mengadakan acara khusus dapat meningkatkan kunjungan pelanggan. Event musik, turnamen game, nobar pertandingan sepak bola, atau open mic dapat menarik banyak pengunjung. Meskipun membutuhkan investasi awal, acara yang sukses dapat menarik sponsor di masa depan.

11. Storytelling

Membangun narasi yang kuat mengenai brand dapat menciptakan daya tarik tersendiri. Konsumen lebih mudah terhubung dengan bisnis yang memiliki cerita inspiratif atau unik. Strategi ini bisa diterapkan melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk memperkuat identitas brand.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 7 = 13
Powered by MathCaptcha