KAMAKAMU – Multilevel Marketing (MLM) kerap kali menarik perhatian dengan janji-janji yang tampak menjanjikan, seperti cepat kaya tanpa harus bekerja keras, produk yang eksklusif, hingga bisnis tanpa modal.
Namun, di balik semua itu, terdapat berbagai kebohongan yang sering kali tersembunyi.
Artikel ini akan mengungkap sepuluh kebohongan umum dalam dunia MLM yang perlu kamu waspadai agar tidak terjebak dalam ilusi manis yang ditawarkan, sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Tom MC Ifle pada 29 Agustus 2024.
5 Cara Komunikasi Bisnis Agar Bisa Berkembang
1. Janji Cepat Kaya dari MLM
Multilevel Marketing (MLM) sering kali menjanjikan kamu bisa cepat kaya hanya dengan bergabung.
Banyak orang yang tertarik karena melihat postingan di media sosial dengan mobil mewah atau liburan ke tempat eksotis.
Namun, kenyataannya, penelitian dari AARP Foundation mengungkapkan bahwa dari 20 juta orang yang mengikuti MLM, hanya sedikit yang mendapatkan keuntungan.
Bahkan, 53% dari mereka hanya menghasilkan sekitar $5.300 per tahun. Jadi, klaim cepat kaya ini tidak lebih dari ilusi.
2. Teman Baru, Tapi Kehilangan yang Lama
Salah satu daya tarik MLM adalah kesempatan untuk mendapatkan banyak teman baru. Namun, jangan heran jika kamu justru kehilangan teman lama.
Kenapa? Karena setiap kali kamu bertemu orang, tujuan utamanya adalah untuk memprospek mereka.
Hal ini sering kali membuat hubungan jadi canggung dan tidak sedikit teman lama yang mulai menghindar.
3. MLM Adalah Pekerjaan Sampingan yang Menyita Waktu
Banyak MLM yang mengatakan bahwa kamu bisa menjalankan bisnis ini sebagai pekerjaan sampingan.
Namun, kenyataannya, banyak orang sukses di MLM justru menghabiskan waktu penuh untuk itu.
Menjalankan bisnis MLM membutuhkan dedikasi dan waktu yang tidak sedikit, terutama jika produk yang dijual tidak terlalu laku di pasaran.
Kamu mungkin harus terus merekrut downline agar penghasilanmu tetap stabil.
4. Produk Berkualitas Tinggi yang Tidak Ada di Pasaran
MLM sering memasarkan produk yang diklaim sangat berkualitas hingga tidak tersedia di pasaran umum.
Misalnya, ada produk kaos kaki seharga 1,5 juta rupiah yang diklaim memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Jika produk tersebut benar-benar hebat, mengapa tidak dijual di pasaran umum? Jawabannya, mungkin karena klaim tersebut tidak masuk akal dan hanya untuk memikat orang bergabung.
5. Passive Income dari Downline
Banyak MLM menjanjikan passive income dari downline yang kamu rekrut.
Namun, seberapa besar bisnis kamu bisa bertahan jika kamu berhenti merekrut? Passive income yang sebenarnya berasal dari bisnis atau investasi yang kamu bangun, bukan dari terus-menerus merekrut orang baru.
6. Kaya Tanpa Harus Merekrut
Beberapa MLM mengatakan kamu bisa kaya tanpa harus merekrut orang lain.
Namun, kenyataannya, kamu tetap harus mencapai target penjualan produk agar bisa mendapatkan komisi.
Jika kamu berhenti mencari pelanggan, bisnis tidak akan bertahan lama.
7. Bisnis Tanpa Modal
Banyak MLM mengklaim kamu bisa memulai bisnis tanpa modal, atau dengan modal sangat kecil.
Namun, seberapa besar bisnis bisa tumbuh tanpa modal yang memadai? Bisnis tanpa modal yang besar sangat jarang terjadi dan sering kali terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
8. Jualan Mudah
MLM sering kali mengklaim bahwa produk mereka mudah dijual.
Namun, realitanya, banyak orang yang kesulitan menjual produk MLM karena kurang dikenal dan membutuhkan usaha ekstra untuk memasarkan.
9. Scientifically Proven
Beberapa MLM menggunakan klaim “scientifically proven” untuk menarik perhatian.
Namun, sering kali klaim ini sulit diverifikasi atau hanya berdasarkan opini, bukan penelitian ilmiah yang valid.
Kamu harus berhati-hati dan tidak mudah percaya pada klaim ilmiah yang tidak jelas sumbernya.
10. Bisnis MLM Legal di Semua Negara
MLM sering kali diklaim legal di semua negara maju.
Namun, faktanya, banyak negara yang melarang MLM karena sistem piramida yang digunakan atau karena bisnisnya lebih fokus pada perekrutan daripada penjualan produk yang nyata.
Kamu harus berhati-hati saat memutuskan untuk bergabung dengan MLM.
Pelajari bisnis tersebut secara mendalam dan pastikan tidak ada janji-janji muluk yang tidak realistis.
Jika kamu ingin belajar bisnis, belajarlah dari pengusaha atau bisnis coach yang memiliki pengalaman nyata di dunia bisnis.*